Sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada para pembaca karena setelah sekian lama vakum dari dunia blogging. Kali ini saya akan membagikan pengalaman mengunjungi salah satu tempat menarik di kota Istanbul, Turki. Meskipun peristiwa ini saya alami lebih dari setahun yang lalu, saya pikir tidak ada salahnya untuk dibagikan, siapa tahu bisa bermanfaat untuk anda.
Saya merasa bersyukur mendapatkan kesempatan mengunjungi negeri dua benua ini (Turki). Meskipun tinggal di sana hanya sekitar tujuh bulan, namun banyak sekali pengalaman yang tidak terlupakan. Salah satunya saat saya mengunjungi Miniaturk.
Miniaturk adalah sebuah tempat dimana kita bisa melihat miniatur negeri Turki. Di sana terdapat banyak sekali tempat dan bangunan yang dibuat mirip seperti aslinya namun dalam ukuran lebih kecil.
|
Blue Mosque atau Masjid Biru |
Karena letaknya yang berada di tengah kota, tidak terlalu sulit untuk menjangkaunya. Untuk menuju ke sana kita haya perlu untuk naik otobus atau kendaraan lainnya seperti dolmus dan taksi.Bagi yang masih baru tentunya harus bertanya atau mencari info terlebih dahulu agar tidak tersesat. Kebetulan waktu itu saya memulai perjalanan dari asrama tempat saya tinggal di Kucukyali, daerah yang terletak di Istanbul bagian Asia, sehingga untuk mencapa Miniaturk yang letaknya di wilayah eropa perlu naik beberapa moda transportasi. Seingat saya dulu naik metro (kereta bawah tanah) sampai Kadikoy, setelah itu lanjut menyeberang selat Bosphorus dengan kapal sampai ke Eminonu, baru kemudian naik bus menuju ke sana.
|
Bosphorus Bridge dan Ferry di bawahnya |
Untuk masuk dan melihat-lihat, tentunya kita harus membeli tiket terlebih dahulu. Harga tiketnya lumayan terjangkau, sekitar 10 TL (Turkish Lira) atau sekitar lima puluh ribu rupiah[1] untuk wisatawan asing, untuk wisatawan
domestik hanya dikenai tiket seharga 5 TL sedangkan untuk pelajar kalau tidak salah harga tiketnya 3 TL. Miniaturk dibuka untuk umum setiap harinya mulai pukul 09.00-19.00 (weekdays) dan 09.00-21.00 (summer weekends).
Lantas apa saja yang bisa kita lihat di sana?
Banyak. Selain kita bisa melihat miniatur dari bagunan-banguan terkenal di Turki seperti Masjid Sultan Ahmet, Hagia Sophia atau jembatan Bosporus, kita
|
Hagia Sophia (Aya Sofia) |
juga bisa mecicipi hidangan khas Turki di beberapa stand yang ada di sana, tentunya dengan harga yang bervariatif. Selain itu kita bisa menikmati wahana lainnya, seperti museum Kristal atau bermain gokart. Fasilitas di miniaturk juga lengkap, selain kamar madi yang super bersih dan canggih[2], ada pula mushala untuk beribadah serta tempat beristirahat.
Mengunjungi Miniaturk membuat saya merasa berkeliling Turki dalam waktu singkat. Sebab, di sini saya bisa melihat beberapa bangunan terkenal di negeri ini, mulai dari yang letaknya sangat jauh seperti Sumela Monastery, sebuah bangunan untuk tempat tinggal dan beribadah para biarawan ortodhox yang letaknya di Provinsi Trabzon, Turki bagian timur, kemudian Anitkabir, bangunan dengan arsitektur unik yang merupakan makam presiden pertama Republik Turki, Kemal Ataturk, sampai dengan Galata Tower yang bisa saya kunjungi kapan saja karena letaknya yang dekat dengan tempat tinggal, sama-sama di Istanbul.
|
Anitkabir, Makam Mustafa Ataturk |
Ada beberapa saran sederhana untuk anda sebelum mengunjungi tempat ini. Yang pertama, jika anda pendatang baru (seperti saya dulu) pastikan anda mengetahui rute yang harus anda tempuh dan bagaimana menuju ke sana agar
tidak tersesat[3], caranya bisa dengan bertanya pada teman yang sudah
berpengalaman atau mencari tahu lewat internet. Kedua, jika anda pergi
saat musim dingin, jangan lupa memakai jaket tebal agar badan tetap
stay warm. Terdengar garing sih, hehehe. Jangan sampai seperti yang saya alami. Waktu itu meski musim dingin, tapi matahari bersinar dengan cerahnya, udara pagi itu pun cukup hangat. Saya kira kondisi cuaca yang seperti ini akan bertahan sampai sore. Sehingga saya memutuskan untuk tidak memakai
coat saya, hanya sweater dan baju panjang yang saya kenakan. Namun, ternyata kondisi cuaca saat musim dingin bisa berubah kapan saja. Akhirnya saya pun kedinginan, untung saja teman saya tidak lupa menyisipkan
coat saya ke dalam tas. Mohon perhatian, yang ini jangan ditiru, hehehe. Dan yang ketiga, jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan setiap momen penting anda.
Itu saja cerita saat ini, insya Allah dilanjut lagi.
Note:
- Dengan asumsi 1 TL= Rp 5.000,00. Namun saat ini sepertinya nilai tukar 1 TL sudah lebih dari Rp 5.000,00
- Kenapa canggih, pengalaman saya dulu saat buang air kecil (maaf) untuk mengaktifkan air untuk menyentor adalah dengan menggunakan kode bar yang tercantum pada tiket masuk.
- Saya pernah tersesat disebabkan kePeDean dan Ke-sotoy-an saya jalan-jalan tanpa panduan. Memang pepatah malu bertanya sesat di jalan berlaku di sini. Akhirnya dengan bertanya saya bisa pulang kembali ke asrama. Yang ini jangan ditiru ya, hehehe
Belum ada tanggapan untuk "Berkunjung Ke Miniaturk"
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar ya!!!