|
Stig Traavik (tengah), bersama dengan moderator Riri Malikah Nasution (kiri) dan Devian Stevano (kanan) |
Selasa, 20 Oktober 2015 bertempat di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok.
Tentang Narasumber
H.E. Stig Ingemar Traavik adalah Duta Besar Norwegia untuk Indonesia. Beliau merupakan lulusan dari University of Oslo dalam bidang Political Science and History. Pencapaian unik Bapak Stig adalah prestasinya dalam ranah olahraga Judo. Beliau pernah menjuarai 6 kompetisi Judo internasional dan juga pernah menjadi perwakilan di Olimpiade. Dengan cita-cita untuk menjadi Diplomat, beliau berjalan dengan visi sejak pemilihan jurusan di masa mudanya dan hal tersebut membawanya pada kesuksesan saat ini.
Cross Culture Understanding
Sesi diawali dengan sedikit sambutan dan cerita kisah hidup pribadi Bapak Stig. Seluruh sesi diadakan dalam bahasa inggris dan sedikit diterjemahkan dalam sesi tanya jawab. Dalam sesi tersebut terdapat poin-poin penting serta saran-saran bagi teman-teman yang hendak menghadapi perkuliahan di luar negeri.
Kisah Hidup
Terdapat banyak pelajaran yang mampu ditarik dari cerita kehidupan Bapak Stig yang penuh dengan keberagaman pengalaman. Beberapa cerita-cerita unik adalah:
- Beliau sempat bekerja di daerah rawan pemberontak di Iberia dan bahkan sempat diculik.
- Beliau sempat bekerja dan menetap di Afganistan pada masa-masa setelah pengeboman gedung WTC di Amerika.
- Melalui pengalamannya di Afganistan, beliau mendapatkan Hidayah dan memutuskan untuk menjadi Mualaf.
Nilai-nilai Penting
Dalam sesi pembahasan cross-culture, Bapak Stig banyak membahas mengenai tips dan saran untuk mendapatkan pengalaman yang seutuhnya ketika studi di luar negeri. Poin-poin pentingnya mencakup:
- Pilihlah sebuah hobi yang menarik dan cobalah menekuni hobi tersebut di negara yang dituju. Hobi yang dimaksud adalah hal-hal diluar kegiatan akademik, seperti olahraga, penekunan sastra, melukis, dll.
- Belajarlah bahasa lokal negara tersebut. Salah satu cara tercepat dalam mempelajari bahasa adalah dengan berteman akrab dengan orang lokal.
- Disarankan untuk tidak berlebihan dalam berkelompok dengan teman-teman dari negara sendiri, namun lebih terbuka untuk masuk ke pergaulan orang-orang lokal agar dapat mempelajari dengan baik budaya negara tersebut.
- Selalu tunjukan ketertarikan dan rasa hormat terhadap budaya negara tempat studi.
Setelah penjelasan mengenai nilai-nilai diatas, dibuka 2 sesi tanya jawab yang menghasilkan pengetahuan baru yang bersifat positif.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Catatan PK-44 LPDP: Cross Culture"
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar ya!!!