Imam Ibnu Qayyim mengatakan"Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri. Membatasi makna cinta, justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka definisi dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri."
Suatu kali, beliau menjelaskan, "Cinta dapat dirumuskan dengan memperhatikan turunan kata cinta, mahabbah, dalam bahasa Arab. Mahabbah berasal dari kata hubb. Ada lima makna untuk akar kata hubb.
1. pertama, al-shafaa wa al-bayaadh, putih bersih. Bagian gigi yang putih bersih disebut habab al-asnaan.
2. kedua, al-'uluww wa al-zhuhur, tinggi dan kelihatan Bagian tertinggi dari air hujan yang seras disebut habab al-maai. Puncak gelas atau cawan disebut habab juga.
3. ketiga, al-luzum wa al-tsubut, terus menerus dan konsisten. Unta yang menelungkup dan tidak bangkit-bangkit dikatakan habb al-ba'ir.
4. keempat, lubb, inti atau saripati sesuatu. Biji disebut habbah karena itulah benih, asal dan inti tanaman. Jantung hati, kekasih, orang yang tercinta disebut habbat al-qalb.
5. kelima, al-hifzh wal-imsaak, menjaga dan menahan. Wadah untuk menyimpan dan menahan air agar tidak tumpah disebut hibb al-maai."
Maka, masih menurut Ibnu Qayyim, muncullah berbagai definisi cinta, atas dasarmakna dan pengertiam-pengertian di atas. Di antara definisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kecenderungan seluruh hati yang terus-menerus (kepada yang dicintai).
2. Kesedihan hati menerima segala keinginan orang yang dicintainya.
3. Kecenderungan sepenuh hati untuk lebih mengutamakan dia daripada diri dan harta sendiri, seia sekata dengannya baik dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, kemudian merasa bahwa kecintaan tersebut masih kurang.
4. Pengembaraan hati karena mencari yang dicintai sementara lisan senantiasa menyebut-nyebut namanya.
Begitulah definisi cinta menurut pakarnya, Ibnu Qayyim yang telah menguraikannya secara mendalam arti dan ma'na cinta. Sekarang tinggal kita sebagai subjek dan objek cinta itu sendiri untuk senantiasa memelihara cinta agar bisa ditempatkan di tempat yang semestinya. Hendaknya, anugerah cinta yang Allah berikan kepada kita tidak kita nodai kesuciannya. Namun, bahwa ungkapan "Cinta yang hakiki adalah cinta yang hanya ditujukan kepada sang khaliq" menurut saya memang benar adanya, sebab sepenuh cinta yang kita punya hendaknya hanya kita persembahkan kepada Yang Maha Cinta yakni Allah SWT, untuk itu mari kita senantiasa berinstropeksi diri sejauh mana kita mencintai Allah lebih dari kita mencintai mahluk-mahlukNya??
Artikel keren lainnya:
Assalamu'alaikum.
BalasHapusmas willy, saya nember nyadar kalau blognya bertulis "Willy Juangggo"..
memang begitukah yang sebenarnya?
:D