Perbedaan TOEFL IBT dan ITP

Hai, pada postingan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai Test of English as Foreign Language (TOEFL), sebuah tes internasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris kita. Pada dasarnya TOEFL sendiri ada tiga jenis yakni Paper Based (PBT) (termasuk di dalamnya adalah TOEFL ITP, Institutional Testing Program), Computer Based Test (CBT) dan yang ketiga adalah iBT (Internet Based TOEFL). Namun, kali ini kita hanya akan fokus pada ITP dan iBT saja. Keduanya merupakan produk dari Education Testing Service (ETS), sebuah lembaga yang berbasis di Amerika yang menyediakan layanan untuk ujian internasional. Selain TOEFL, masih ada beberapa produk  ETS lainnya seperti GRE (Graduate Record Examination) dan TOEIC (Test of English for International Communication). TOEFL ITP sendiri bisa dikatakan sebagai bagian dari TOEFL PBT, namun bedanya dalam TOEFL ITP tidak ada bagian Test of Written English (TWE) meskipun untuk bagian yang lain sama.

Lantas apa perbedaan antara TOEFL ITP dan iBT? Pertama dilihat dari struktur tesnya, perbedaan antara ITP dan iBT adalah skill yang diuji. Pada ITP ada tiga skill yang diuji, yakni listening, structure and written expression dan reading. Sedangkan dalam iBT ada empat skill yang diuji, yaitu listening, reading, speaking dan writing. Rentang skornya pun berbeda, jika dalam PBT/ITP skor terendah adalah 310 dan yang paling tinggi 677, untuk skor iBT sendiri dari 0-120 artinya nilai maksimal masing-masing subskill adalah 30.

Tabel Ekuivalensi Skor TOEFL PBT, CBT, iBT dan IELTS

Perbedaan kedua adalah teknis pelaksanaannya. Sesuai dengan namanya, PBT (Paper Based TOEFL) dan ITP menggunakan kertas sebagai media. Jadi kita perlu menuliskan jawaban kita pada Lembar Jawab Komputer (LJK) dengan menggunakan pensil 2B. Sama halnya dengan kita dulu mengisi jawaban pada saat ujian nasional. Sedangkan pada iBT, semua soal akan ditampilkan pada layar monitor. Jadi selama ujian berlangsung kita akan berada di depan komputer. Kita akan dibekali sebuah headphone+microphone untuk menjawab soal bagian listening dan speaking. Selain itu kita juga akan diberi pensil dan kertas, tapi bukan untuk menuliskan jawaban melainkan untuk menulis catatan (note taking) pada bagian listening.

Perbedaan ketiga adalah pada kegunaan hasil tes. Saat ini jika kita ingin melanjutkan pendidikan ke negara-negara yang berbahasa Inggris seperti Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru dan Australia maka disarankan mengambil iBT (atau IELTS). Skor yang disyaratkan bermacam-macam, mulai dari 83 sampai dengan 110. Lalu bagaimana dengan ITP, apakah bisa digunakan untuk mendaftar kuliah ke luar negeri? Setahu saya kebanyakan universitas di English Speaking Countries tidak lagi menerima hasil TOEFL paper based (meskipun beberapa tahun lalu PBT masih bisa dipakai). Akan tetapi, kita masih bisa menggunakan hasil paper based TOEFL  untuk mendaftar ke universitas di negara-negara yang tidak berbahasa Inggris. Di Indonesia misalnya, beberapa universitas mencantumkan hasil test TOEFL sebagai syarat pendaftaran untuk jenjang magister dan doktoral. 

Lantas untuk apa lagi hasil TOEFL ITP? Pada dasarnya baik iBT maupun PBT/ITP adalah sebuah tes untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris kita. Sehingga kita bisa tahu di level mana kita berada. Hasil TOEFL ITP sendiri, sesuai dengan namanya (Institutional Testing Program), masih bisa kita gunakan untuk melengkapi persyaratan melamar kerja atau mendaftar ujian PNS yang saat ini mensyaratkan keberadaannya, selain itu masih bisa kita gunakan untuk mendaftar berbagai macam beasiswa. Sebagai contoh, untuk Beasiswa AAS (Australian Awards Scholarship), NZAS (New Zealand Asean Scholarship), Fullbright dan beasiswa program magister dan doktor dari LPDP masih menerima hasil test TOEFL ITP. Saya sendiri pun memakai hasil TOEFL ITP untuk mendaftar beasiswa LPDP tahun 2015 lalu. Dan alhamdulillah diterima, meski harus ujian IELTS lagi sebagai syarat untuk mendaftar ke universitas tujuan.

Perbedaan terakhir antara TOEFL ITP dan iBT terletak pada harganya. Seperti kata pepatah ada harga ada rupa, atau orang jawa bilang jer basuki mawa bea (bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang baik/kebahagiaan ada harga yang harus dibayar) maka jika kita lihat mana yang lebih luas penggunaannya, kita bisa tahu mana yang berharga lebih mahal. Iya, betul, iBT costs much more expensive. Untuk mengambil tes TOEFL iBT, kita perlu membayar seharga USD 190 (harga pada saat saya menulis ini) atau setara dengan 2,6 jutaan rupiah (dengan asumsi USD 1 = Rp 14.000,00). Untuk pendaftaraannya sendiri kita perlu melakukan registrasi secara online melalui website ets (www.ets.org/toefl). Sedangkan untuk TOEFL PBT (ITP) harganya relatif terjangkau, meskipun bisa berbeda-beda di setiap test center. Misalnya saja, di pusat bahasa Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai salah satu tempat penyelenggaraan tes, saat ini kita bisa mengambil  TOEFL ITP dengan membayar sebesar Rp 450.000,00 (http://www.lc.itb.ac.id/upt/lihat_deskripsi/61).

Jadi semua kembali kepada kita, apakah mau mengambil iBT atau PBT, tergantung dari tujuan kita masing-masing. Jika untuk sekedar melengkapi persyaratan kerja/ tes masuk sebuah institusi atau mendaftar kuliah magister/doktoral di dalam negeri maka sebaiknya mengambil TOEFL ITP yang biayanya lebih terjangkau. Sedangkan jika kita ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, tentu TOEFL iBT lebih direkomendasikan. Dan bagi teman-teman yang ingin mengambil iBT, maka persiapan mutlak dibutuhkan (meskipun untuk PBT juga demikian) agar hasil atau skor yang kita peroleh bisa maksimal. Tentunya akan sayang jika kita sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, namun hasilnya mengecewakan. Berlatih terus menerus agar semakin familiar dengan tipe pertanyaan dan bagaimana cara menjawabnya. Jangan segan-segan untuk meminta bantuan teman atau guru untuk mengevaluasi kita.

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Just for Sharing. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Just for Sharing dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh sss pada tanggal 12/03/16